Sidoarjo, 10 Juli 2025 — Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah, Yayasan Darus Syifa menggelar acara santunan dan kebersamaan bersama anak-anak yatim dan lansia di halaman yayasan yang beralamat di Jl. Tohjoyo No. 20, Sidoarjo. Acara ini dihadiri oleh ratusan penerima manfaat dan tamu undangan, termasuk Gubernur LIRA Jawa Timur, Samsudin, S.H., beserta rombongan.
Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata kepedulian Yayasan Darus Syifa dalam membangun lingkungan yang penuh cinta kasih dan semangat berbagi kepada sesama, terutama bagi anak-anak yatim dan orang tua lanjut usia yang membutuhkan perhatian khusus.
Ketua Yayasan Darus Syifa, Umi Syarifah Anten Nikmah Assegaf, menyampaikan bahwa momen pergantian tahun baru Hijriyah menjadi waktu yang tepat untuk mengingat nilai-nilai hijrah, yaitu perubahan menuju kebaikan, kepedulian, dan kedekatan dengan Allah SWT.
“Acara ini bukan sekadar simbolik. Kami ingin Darus Syifa menjadi tempat penuh kasih sayang, tempat tumbuhnya harapan, serta ruang belajar bagi anak-anak yatim demi masa depan cerah mereka, juga tempat para lansia merasa dihargai dan dicintai,” ujar Umi Syarifah.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa urusan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi tertentu saja.
Selain santunan, acara juga diwarnai tausiyah, doa bersama, serta makan bersama yang menghangatkan suasana. Anak-anak tampak ceria dan penuh semangat, sedangkan para lansia merasa haru dengan perhatian yang diberikan.
Kehadiran Gubernur LIRA Jatim Samsudin, S.H., yang memberikan sambutan sekaligus berbagi pengalaman dalam dunia kemanusiaan, memperkuat semangat yayasan dan masyarakat sekitar bahwa kepedulian adalah hal nyata yang dapat dilakukan oleh siapa saja.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran beliau dan seluruh tamu yang menyemarakkan acara ini. Semoga menjadi amal jariyah dan keberkahan di tahun baru ini,” tutup Umi Syarifah.
Dengan semangat hijrah dan kepedulian, Yayasan Darus Syifa mengajak lebih banyak pihak untuk berkontribusi bersama membangun masa depan yang lebih baik bagi anak yatim dan lansia. Dari mereka kita belajar arti kesabaran, perjuangan, dan kasih sayang sejati. (Red/Tim/**)


