Sikorsky-Boeing SB-1 Defiant adalah helikopter eksperimental generasi baru yang dikembangkan oleh Sikorsky dan Boeing sebagai bagian dari program Future Vertical Lift (FVL) Angkatan Darat Amerika Serikat. Helikopter ini dirancang untuk menggantikan UH-60 Black Hawk dalam peran transportasi taktis dengan peningkatan kecepatan, manuverabilitas, dan jangkauan operasional yang lebih jauh. SB-1 Defiant menggunakan desain coaxial rotor dengan pendorong di bagian belakang, memberikan keunggulan aerodinamis yang signifikan dibandingkan helikopter konvensional.
Defiant mengadopsi teknologi dari helikopter Sikorsky X2 sebelumnya, yang menggunakan dua rotor utama yang berputar berlawanan arah (coaxial) untuk meningkatkan stabilitas dan menghilangkan kebutuhan akan rotor ekor konvensional. Selain itu, Defiant memiliki propulsi pendorong di bagian belakang yang memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum lebih dari 250 knot (460 km/jam), jauh melampaui kecepatan helikopter tradisional seperti UH-60 yang hanya sekitar 150 knot. Kecepatan ini membuatnya lebih efisien dalam mobilisasi pasukan dan respons cepat dalam situasi pertempuran.
SB-1 Defiant memiliki kabin luas yang mampu membawa 12 pasukan bersenjata lengkap, serta dua awak di kokpit. Desain kabinnya memungkinkan fleksibilitas dalam konfigurasi misi, termasuk transportasi personel, evakuasi medis, dan operasi khusus. Helikopter ini juga dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem senjata dan sensor modern guna meningkatkan efektivitas tempur di berbagai medan operasi.
Salah satu fitur unggulan Defiant adalah penggunaan sistem fly-by-wire canggih, yang meningkatkan stabilitas dan respons kontrol pilot. Desain coaxial rotor-nya juga mengurangi getaran serta meningkatkan efisiensi aerodinamis, sehingga memberikan stabilitas lebih baik saat melakukan hovering dan manuver ekstrem. Selain itu, Defiant dapat melakukan takeoff dan landing di medan yang sulit, menjadikannya ideal untuk operasi di lingkungan tempur yang kompleks.
Dari segi daya tahan dan perawatan, Defiant dirancang dengan material komposit canggih yang ringan tetapi kuat, mengurangi kebutuhan perawatan rutin dan meningkatkan ketahanan terhadap kondisi operasional yang ekstrem. Mesin yang digunakan adalah Honeywell T55, yang telah dimodifikasi untuk menghasilkan daya dorong lebih besar dan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan helikopter sebelumnya.
SB-1 Defiant pertama kali melakukan penerbangan perdananya pada Maret 2019 dan sejak saat itu telah menjalani berbagai uji coba penerbangan untuk mengevaluasi kinerja serta keandalannya. Helikopter ini bersaing dengan Bell V-280 Valor dalam kompetisi Future Long-Range Assault Aircraft (FLRAA) untuk menentukan pengganti Black Hawk. Meskipun Defiant menawarkan teknologi rotor coaxial yang lebih stabil dalam manuver kecepatan rendah dan hovering, pada Desember 2022, Angkatan Darat AS memilih V-280 Valor sebagai pemenang program FLRAA.
Meskipun tidak terpilih sebagai pemenang FLRAA, teknologi yang dikembangkan dalam SB-1 Defiant tetap menjadi dasar bagi Defiant X, versi lanjutannya yang diusulkan untuk program Future Vertical Lift lainnya. Sikorsky dan Boeing masih berupaya mengembangkan konsep ini untuk memenuhi kebutuhan militer modern, baik di AS maupun di pasar internasional. Dengan inovasi dalam kecepatan, stabilitas, dan daya angkut, desain coaxial rotor Defiant tetap menjadi terobosan signifikan dalam industri penerbangan militer.