NDUGA – Lima bulan sudah berjalan, Satuan Tugas Batalyon Infanteri 411/Pandawa Kostrad di wilayah penugasan Keneyam Kabupaten Nduga Papua Pegunungan telah mendapatkan respon positif dan apresiasi dari masyarakat.
Dalam rilis resminya Sabtu, 18/11/2023, Komandan Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad Letkol Inf Subandi alias Bang Alex, salah satu realita yang tampak jelas dari kegiatan teritorial yang dilaksanakan Pasukan Pandawa Kostrad selama ini, semakin pulihnya kehidupan masyarakat Keneyam pasca teror dan aksi gangguan yang dilancarkan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM pada 16 Agustus 2023 lalu, yang menewaskan 3 orang masyarakat sipil.
Menurut alumni Akademi Militer tahun 2004 itu, saat ini masyarakat tak ada rasa takut lagi seperti dulu untuk mendekat dan membaur bersama prajurit TNI. Sekarang di Kota Keneyam masyarakat sudah biasa berinteraksi langsung
dengan Ksatria Pandawa Kostrad di Pos Kotis.
Kalau dulu Pasukan Pandawa Kostrad untuk ngobrol tegur sapa saat memberikan bantuan paket sembako dalam kegiatan Pos Senyum mereka sering menolak, sekarang sebaliknya masyarakat yang datang langsung menyapa.
Seperti yang terjadi hari ini, puluhan masyarakat dan anak-anak datang memenuhi Pos Senyum Pandawa dalam acara “Ngopi Santuy”. Ada bapa Pendeta, ada bapa guru, ada masyarakat Bapa Kione Kogoya dan anak-anak semuanya singgah berhenti untuk menikmati secangkir kopi dan roti yang disediakan.
Dalam tiga bulan terakhir Pos Kotis ini menjadi salah satu pos TNI yang paling disukai masyarakat. Sebab sejak Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad datang menginjakkan kaki di Keneyam, dengan dipimpin Bang Alex, Pasukan Pandawa Kostrad telah menyulap pos yang tadinya biasa saja tanpa ada gapura menjadi tempat yang asyik untuk bermain bagi anak-anak, dibangun Pondok Pintar Pandawa yang tidak pernah sepi dengan fasilitasnya belajar yang lengkap dan Pos Senyum yang tiga hari sekali hadir bagi-bagi beras ke masyarakat.
Masyarakat yang datang silih berganti di depan Pos Kotis dalam acara “Ngopi Santuy”, puluhan masyarakat dan anak-anak langsung membaur duduk bersama bercengkrama, bercerita, masyarakat datang dari semua Kampung di wilayah Keneyam, ada yang dari Kampung Nonggolait, salah satu kampung di wilayah Keneyam yang sering diteror kelompok KSTP.
Melihat bapa, mama dan anak-anak itu, prajurit Pandawa Kostrad pun dengan ramah melayani, menuangkan kopi, menyediakan roti sebagai teman kopi, bercengkrama sudah seperti saudara sendiri tak ada jarak lagi.
“Jujur saja, kalau dulu masyarakat itu takut-takut kita kasih sembako, kita sapa saja hanya satu dua orang yang jawab, ini acara ngopi Santuy dibawah koordinator aksi Lettu Inf Sunariyo bapak teritorial Pandawa, ada Serda Siahaan, ada Sertu Yugianto, Sertu Ismail, Praka Hanip, Praka Manalu, suasana ngobrol penuh keakraban dengan ditemani secangkir kopi,” ucapnya.
Ditengah-tengah serunya ngobrol sambil ngopi, masyarakat sebelum melanjutkan ke aktivitasnya masing-masing diberikan paket senyum berupa sembako yang berisi baju baru serta 3 kg beras dan 6 buah mie instan untuk dibawa pulang.
“Aduh Bapak Tentara. Terima kasih ini kita sudah ngopi, makan roti, baru dikasih baju baru, beras dan mie. Pasukan Pandawa Kostrad selalu membatu kami. Ini bagi-bagi beras buat kami, tidak baru satu kali ini, ini sering sekali, seminggu pasti dua kali, ini baru ada di Keneyam, Bapak Kostrad seperti ini, ini luar biasa, belum ada sebelumnya bagi-bagi beras, ngopi bareng, terimakasih Bapak Komandan, wa wa wa, hormat,” ucap Bapa Kione Kagoya.
Tak hanya orang tua, anak-anak juga dapat bingkisan berupa baju tidur, sembako dan gula-gula. Kegiatan seperti ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
“Kalau ada vicon atau Anev jajaran Satgas Kostrad, Bapak Pangkostrad selalu menyampaikan jangan pernah berhenti berbuat nyata untuk masyarakat, kasih beras, kasih baju, tanya masyarakat butuh apa, perlu bantuan apa.
Ada yang sudah kami laporkan ke beliau langsung didukung, seperti buku bacaan, ada lampu colar sell, dan alkitab. Setiap selesai ibadah Minggu kami juga sampaikan kepada masyarakat kalau mau beras, berobat, tukar sayur datang ke Pos Kotis yang ada gapura hijau,” kata Letkol Subandi.
Beda cerita yang terjadi di wilayah perbatasan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Asmat tepatnya di Pos Kout Batas Batu. Wadansatgas Mayor Inf Adhi Setiadi Nugroho alias Bang Adhi punya program mengajar di Sekolah Rimba Mumugu, dalam beberapa hari terakhir ini tukang pos dikoordinatori Serda Sigit Pramono Hadi juga sedang mengerjakan perbaikan jembatan kayu jalan menuju ke Sekolah Rimba, karena posisi sekolahnya ada di atas rawa.
“Program-program yang kita jalankan disini, sesuai dengan perkembangan situasi dan kebutuhan masyarakat. Semuanya kita laporkan kepada pimpinan, khususnya Bapak Pangkostrad sangat perhatian terhadap program-program teritorial yang kami laksanakan, semuanya untuk kepentingan masyarakat. Program Air Bersih sedang kita garap, Lampu Solar Cell, Kebutuhan anak-anak Sekolah dari alat tulis, tas sekolah, buku bacaan, peduli gizi, borong hasil bumi dan lainnya. Ini juga ada banyak Alkitab ratusan untuk diserahkan kepada masyarakat. Alhamdulillah semuanya mendapatkan dukungan dari Panglima Kostrad, dalam waktu dekat kita juga sedang kirim 2 buah bangunan gereja untuk di bangun di Nduga,” ucap Bang Alex sapaan akrab Letkol Subandi.
Bahan untuk pembangunan Gereja masih dalam perjalanan menggunakan Kapal laut dari Jakarta ke Timika lanjut ke Dermaga Amor Batas Batu, sedang diurus Pasi Intel Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad Lettu Inf Wesly Tanaem biar cepat sampai dan segera kita bangun.
Rencana pembangunan dua buah gereja sendiri sudah kami musyawarahkan dengan Pendeta, Bapa Kepala Suku, Tokoh Adat dan Pemerintah Daerah, Polres Nduga, Kodim Nduga dan bapak Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge juga sudah kami laporkan dan sangat mendukung rencana pembangunan tersebut.
“Bapak Dansatgas, rencana pembangunan gereja ini luar biasa, Tuhan Berkati. Ini semua tidak gampang, kirim barang bangunan sebanyak itu dari Jakarta ke Nduga, luar biasa, ini belum pernah ada, Pasukan Pandawa Kostrad saya sangat apresiasi,” ucap Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge kepada Dansatgas Letkol Subandi pada saat pertemuannya di Kantor Bupati Nduga beberapa hari yang lalu.
Tidak sebatas itu saja ini mau Natal sebentar lagi, acara “Ngopi Santuy” di gelar oleh Para Komandan tiap-tiap Pos, Pos Kout Batas Batu dan Pos Dermaga Amor juga rutin melaksanakan, biar kita tau mau Natal ini masyarakat punya acara apa, butuh apa, nanti bisa kita bantu, jadi kita duduk bareng biar makin dekat, dan makin akrab dengan masyarakat.
“Dulu itu, Keneyam sering ada teror dan gangguan dari KST Papua, pimpinan Egianus Kogoya, aksi-aksi mereka sangat sadis dan selalu ada korban dari masyarakat sipil, masyarakat akhirnya takut dengan aparat seperti menjauh, sekarang semuanya sudah berubah. Tidak ada ketakutan masyarakat untuk bertemu, berkomunikasi atau bahkan meminta bantuan kepada pasukan Pandawa Kostrad. Kepercayaan itu sudah kembali, masyarakat sudah capek dengan yang namanya perang.
Masyarakat sangat menginginkan suasana seperti ini mereka sudah lelah dengan perang yang sering terjadi di wilayah Keneyam.
Kehadiran prajurit TNI di Keneyam, memang sudah seharusnya mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat. TNI berasal dari Rakyat, Berbuat untuk Rakyat dan Kembali kepada Rakyat.