Kairo, Mesir – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya peran strategis negara-negara anggota Developing Eight (D-8) sebagai kekuatan transformatif dalam tatanan global.
Hal ini disampaikan pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 yang berlangsung di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, pada Kamis, 19 Desember 2024.
“Kita harus menyadari bahwa D-8 memang menyimpan potensi yang sangat besar”. Ujar Presiden Prabowo
“Secara keseluruhan, D-8 mewakili pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga secara global dengan gabungan PDB sebesar USD4,81 triliun pada tahun 2023,” lanjut Presiden Prabowo.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan potensi besar D-8 untuk mendorong kesejahteraan masyarakat anggotanya melalui kerja sama strategis, seperti ekonomi biru.
“Semua negara D-8 memiliki posisi unik untuk memanfaatkan manfaat dan sumber daya ekonomi biru. Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis,” tambahnya.
Presiden juga mengajak negara anggota untuk mempercepat implementasi perjanjian perdagangan preferensial dan memperkuat rantai nilai halal melalui jaringan ekonomi halal D-8.
Ia menekankan bahwa D-8 harus menjadi lebih dari sekadar blok ekonomi, melainkan sebuah gerakan global yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.
“Kita juga harus terus mengadvokasi tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kesejahteraan bersama,” tegas Presiden.
Sebagai penutup, Presiden Prabowo menyerukan komitmen bersama untuk menjadikan D-8 sebagai katalis perubahan positif yang memberikan harapan bagi dunia.
Indonesia, menurutnya, akan terus mendukung penguatan kolaborasi antarnegara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Mari kita jadikan organisasi D-8 menjadi harapan bagi seluruh bangsa dan dunia,” tandasnya.
M.ridho
Sumber:
BPMI Setpres